5 Simple Statements About reformasi intelijen indonesia Explained
5 Simple Statements About reformasi intelijen indonesia Explained
Blog Article
Dalam sejarah perkembangan bangsa, Indonesia mengalami beberapa kali pendadakan strategis yang dampaknya cukup deadly. Beberapa pendadakan strategis tersebut antara lain:
[22] So, the armed forces bodies attached to the civilian government ultimately carried out an intelligence ‘operate’ to protect against exactly what the Orde Baru
Peran untuk melakukan vaksinasi secara langsung ke masyarakat akan lebih tepat jika dilakukan oleh orang yang memang ahli di bidang kesehatan misalnya Kemenkes.
Komunitas masyarakat sipil sejak reformasi terus mendorong pentingnya penataan intelijen negara yang transparan dan lepas dari intervensi politik.
Di satu sisi badan intelijen tahu kepentingan clientnya, sebaliknya sang consumer juga harus tahu apa yang dibutuhkan oleh badan intelijen agar dapat menghasilkan produk intelijen yang bermutu one .
Dari ketiga contoh pendadakan strategis yang terjadi di Indonesia tersebut tentunya ada pengaruh dari pihak asing baik secara tangible
. What really should be stressing is not the new rules promoted but the current absence of norms of democratic oversight over intelligence.
[30] There are actually allegations of deliberate failure to manage this chaos thoroughly, once again rooting in loyalty into the Orde Baru
Ketidakpahaman tentang fungsi intelijen terlihat dari pendapat mereka yang menginginkan agar orang yang diinterogasi oleh BIN harus didampingi oleh pengacara, sebagaimana selayaknya orang yang sedang diinterogasi oleh aparat penegak hukum. Mereka tidak mengerti bahwa intelijen (BIN, BIK, BAIS atau instansi situs web intelijen mana saja) tidak boleh menginterogasi orang sebagaimana hal yang dilakukan oleh reserse polisi atau PNS penyidik.
Irawan Sukarno conveyed an interesting perspective that (Indonesian) intelligence Sooner or later must purpose to earn the peace. The administration of intelligence turns into more advanced as unconventional battlefields emerge, which happen to be Substantially more difficult than standard ones.
Mereka merasa bahwa Indonesia adalah penjajah, maka dari itu otonomi khusus yang ditawarkan oleh pemerintah Indonesia sampai saat ini bukanlah solusi atas konflik antara OPM dan pemerintah pusat.
It is noteworthy that Soeharto’s persons stuffed ABRI and all intelligence organizations, remaining de facto
Banyak Trader pemula terjebak dalam pola investasi berbasis emosi, membeli saham hanya berdasarkan tren sesaat tanpa mempertimbangkan nilai basic perusahaan.
Menurut Rodon, BIN telah menunjukkan perkembangan pesat dalam beberapa tahun terakhir. BIN kini lebih fleksibel dalam menghadapi perubahan yang terjadi di lingkungan strategis serta telah menambah beberapa deputi baru yang fokus pada siber, komunikasi, dan informasi.